Kerangka E-Commerce Global

Penggunaan media elektronik untuk melakukan perniagaan / perdagangan Telepon, fax, ATM, handphone, SMS Banking: ATM phone banking, internet banking. Secara khusus Penggunaan Internet untuk melakukan perniagaan Disukai karena kenyamanannya.
A. Perkembangan E-Commerce
 E-commerce seperti e-mail
• Berapa kali anda menulis surat sebulannya?
• Berapa kali anda menulis email sehari?
• Berapa kali anda melakukan perniagaan sebulannya?
• Berapa kali anda melakukan e-commerce setiap harinya?
Apa yang sulit atau tidak mungkin dilakukan sebelum ada e-commerce, menjadi mungkin.
Level playing field

B. E-commerce lebih dari sekedar Penggunaan Internet
 Internet bukan sekedar pengganti telepon dan fax
 Siapa yang dapat mengeksploitasi penggunaan Internet ini akan menang
 Mengurangi biaya, waktu
 Mengintegrasikan supply chain
 Meraih dunia …
C. Manfaat E-Commerce
 Revenue stream baru
 Market exposure, melebarkan jangkauan
 Menurunkan biaya
 Memperpendek waktu product cycle
 Meningkatkan customer loyality
 Meningkatkan value chain
D. Jenis E-Commerce
 Business to business (B2B)
Antra perusahaan, data berulang, e-procurement


 Business to consumer (B2C)
Retail, pelanggan yang bervariasi, konsep Portal
 Consumer to consumer (C2C)
Lelang (auction)
 Government: G2G, G2B, G2C (citizen)
e-procurement
E. Peluang
 Pasar Indonesia yang besar
 Jenis layanan khas Indonesia yang hanya dimengerti oleh orang Indonesia
 Semua orang masih bingung dengan “new economy”

F. Pasar Indonesia besar
 Potensi
• Jumlah penduduk Indonesia yang besar
• Masih banyak yang belum terjangkau oleh Internet
• Jumlah pengguna Internet masih sekitar 5 juta orang
• Market belum saturasi
• Rentang fisik yang lebar merupakan potensi e-commerce

G. Layanan Khas Indonesia
 Orang Indonesia gemar berbicara (tapi kurang suka menulis / dokumentasi)
 Contoh layanan khas Indonesia
• Wartel & Warnet
• SMS
• Berganti-ganti handphone (lifestyle?)
• Games, kuis
• Content Indonesia!

H. Layanan Khas Indonesia [2]
 Peluang bisnis baru yang khas Indonesia
• SMS-based applications
• nonton TV dengan chatting
• Games, kuis
I. Hambatan / Tantangan
 Internet bust! Hancurnya bisnis Internet
 Infrastruktur telekomunikasi yang masih terbatas dan mahal
 Delivery channel
 Kultur dan Kepercayaan (trust)
 Security
 Munculnya jenis kejahatan baru
 Ketidakjelasan hukum
 Efek sampingan terhadap kehidupan
J. Internet Bust!
 Tahun 1999 – 2000 bisnis “DOTCOM” menggelembung (bubble)
 Banyak model bisnis yang belum terbukti namun ramai-ramai diluncurkan. Akhirnya hancur dengan matinya banyak perusahaan dotcom
 Pengalaman buruk sehingga membuat orang lebih berhati-hati
 Peluang: membuat model bisnis baru?
K. Infrastruktur Telekomunikasi
 Infrastruktur Telekomunikasi di Indonesia masih terbatas dan harganya masih relative
Lebih mahal
 Padahal e-commerce bergantung kepada infrastruktur telekomunikasi
 Peluang: deregulasi, muncul bisnis baru

L. Delivery Channel
 Pengiriman barang masih ditakutkan hilang di jalan. Masih banyak “tikus”
 Ketepatan waktu dalam pengiriman barang
 Jangkauan daerah pengiriman barang
 Peluang: pengiriman barang yang terpercaya

M. Kultur & Kepercayaan
 Orang Indonesia belum (tidak?) terbiasa berbelanja dengan menggunakan catalog
 Masih harus secara fisik melihat / memegang barang yang dijual
 Perlu mencari barang-barang yang tidak perlu dilihat secara fisik. Misal: buku, kaset, …
N. Kultur & Kepercayaan [2]
 Kepercayaan antara penjual & pembeli masih tipis
 Kepercayaan kepada pembayaran elektronik masih kurang. Penggunaan kartu kredit masih terhambat
 Peluang: model bisnis yang sesuai dengan kultur orang Indonesia, membuat sistem pembayaran baru, pembayaran melalui pulsa handphone
O. Ketidakjelasan Hukum
 Masih belum tuntas status dari
 Digital signature
 Uang digital / cybermoney
 Status hukum dari paper-less transaction
 [de]Regulasi
P. Efek terhadap kehidupan
 Kemajuan teknologi komputer dan komunikasi seharusnya meningkatkan tingkat kualitas hidup kita. Kenyataannya…
 Bekerja lebih panjang
 Pekerjaan dibawa pulang: no life, single terus
 Melebarnya jurang si kaya dan si miskin
 Siapkah kita menghadapi tantangan yang tidak dapat kita hindari?
Q. Lain-lain
 Ketidaksiapan institusi finansial
 Tidak adanya insentif dari Pemerintah
 Masih kurangnya entrepreneur di Indonesia
R. Penutup
 Meskipun banyak hambatan, e-commerce tidak dapat dihindari karena merupakan tuntutan dari masyarakat
 Masih banyak peluang dalam e-commerce
 Masih banyak hambatan. Namun hambatan bisa diubah menjadi peluang


Sumber : http://www.google.co.id/#hl=id&source=hp&q=e-commerce&btnG=Telusuri+dengan+Google&meta=cr%3DcountryID&aq=f&oq=e-commerce&fp=3842d7b05adb13fe

Konverjensi ke IFRS di Indonesia

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN DIVIDEN

IAS / IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standards Committee (IASC) / International Accounting Standard Board (IASB).
Di Indonesia, laporan keuangan yang disampaikan kepada Bapepam wajib disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan praktik akuntansi lainnya yang lazim berlaku di pasar modal. Selain itu, tanpa mengurangi ketentuan yang ada, Bapepam berwenang menetapkan ketentuan akuntansi di bidang pasar modal. Dalam penyusunan PSAK, IAI mengacu pada IAS / IFRS dengan tetap mempertimbangkan faktor lingkungan usaha yang ada. Harmonisasi PSAK dengan IAS terus dilakukan dalam upaya untuk mendukung program harmonisasi yang diprakarsai IASB. Dalam hal pengembangan suatu standar akuntansi karena adanya tuntutan perkembangan dunia usaha di Indonesia yang belum diatur dalam IAS atau tidak dapat diadopsi untuk kondisi di Indonesia. Pengadopsian Internasional Financial Reporting Standards (IFRS) dibanyak negara, mengikuti pola yang berbeda tanpa memperlihatkan apakah negara tersebut mengikuti Code Law atau Anglo-Saxon Accounting. Untuk negara tertentu, seperti Inggris pengaruhIFRS tidak terlalu besar, namun untuk negara lain, akan terjadi perubahan yang sangat besar.

Adopsi penuh standar akuntansi internasional adalah mengadopsi standar akuntansi internasional secara penuh tanpa adanya perubahan-perubahan untuk diterapkan di suatu negara. Adopsi dan implementasi standar akuntansi internasional (IAS) yang sekarang menjadi International Financial Reporting Standard (IFRS) bukanlah suatu yang mudah, beberapa permasalahan akan dihadapi oleh tiap negara.

Konverjensi ke IFRS di Indonesia

Indonesia saat ini belum mewajibkan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia menggunakan IFRS melainkan masih mengacu kepada standar akuntansi keuangan lokal. Dewan Pengurus Nasional IAI bersama-sama dengan Dewan Konsultatif SAK dan Dewan SAK merencanakan tahun 2012 akan menerapkan standar akuntansi yang mendekati konvergensi penuh kepada IFRS.

Standar akuntansi keuangan nasional saat ini sedang dalam proses secara bertahap menuju konverjensi secara penuh dengan International Financial Reporting Standards yang dikeluarkan oleh IASB. Adapun posisi IFRS/IAS yang sudah diadopsi hingga saat ini dan akan diadopsi pada tahun 2009 dan 2010 adalah seperti yang tercantum dalam daftar- daftar berikut ini.

IFRS/IAS yang Telah Diadopsi ke dalam PSAK hingga 31 Desember 2008
1. IAS 2 Inventories
2. IAS 10 Events after balance sheet date
3. IAS 11 Construction contracts
4. IAS 16 Property, plant and equipment
5. IAS 17 Leases
6. IAS 18 Revenues
7. IAS 19 Employee benefits
8. IAS 23 Borrowing costs
9. IAS 32 Financial instruments: presentation
10. IAS 39 Financial instruments: recognition and measurement
11. IAS 40 Investment propert

Indonesia akan mengadopsi IFRS secara penuh pada 2012 nanti,. Dengan mengadopsi penuh IFRS, laporan keuangan yang dibuat berdasarkan PSAK tidak memerlukan rekonsiliasi signifikan dengan laporan keuangan berdasarkan IFRS. Namun, perubahan tersebut tentu saja akan memberikan efek di berbagai bidang.

Sumber :

http://one.indoskripsi.com/node/2332

http://inovarizka.wordpress.com/2009/07/02/ifrs

http://www.kanaka.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=63:konverjensi-ke-ifrs-di-indonesia&catid=44:audit

Ulasan Kelompok kami :

Permasalahan yang dihadapi di antaranya adalah

1) masalah penerjemahan standar itu sendiri, IFRS yang diterbitkan dalam bahasa Inggris perlu diterjemahkan, sedangkan penerjemahan itu sendiri akan mengalami kesulitan di antaranya adanya ketidakkonsistenan dalam penggunaan kalimat bahasa Inggris, penggunaan istilah yang sama untuk menerangkan konsep yang berbeda, dan penggunaan istilah yang tidak terdapat padanannya dalam penerjemahan

2) ketidaksesuaian antara IFRS dengan hukum nasional, karena pada beberapa negara standar akuntansi termasuk sebagai bagian dalam hukum nasional, sehingga standar akuntansinya ditulis dalam bahasa hukum, dan di sisi lain IFRS tidak ditulis dalam bahasa hukum, sehingga harus diubah oleh Dewan Standar Akuntansi masing-masing negara,

Dampak konvergensi IFRS di Indonesia :

1. Perubahan mind stream dari rule-based ke principle-based

2. IFRS selalu berubah dan konsep yang digunakan dalam suatu IFRS dapat berbeda dengan IFRS lain.

3. Semakin meningkatnya ketergantungan ke profesi lain.

4. Perubahan text-book dari US GAPP ke IFRS.

5. Akses ke pendanaan internasional akan lebih terbuka karena laporan keuangan akan lebih mudah dikomunikasikan ke investor global

6. Relevansi laporan keuangan akan meningkat karena lebih banyak menggunakan nilai wajar.

7. Disisi lain, kinerja keuangan (laporan laba rugi) akan lebih fluktuatif apabila harga-harg fluktuatif.Penggunaan off balance sheet semakin terbatas

SIAPKAH INDONESIA MENERAPKAN International Financial Reporting Standard? PENGERTIAN IAS / IFRS

IAS / IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standards Committee (IASC) / International Accounting Standard Board (IASB).
Di Indonesia, laporan keuangan yang disampaikan kepada Bapepam wajib disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan praktik akuntansi lainnya yang lazim berlaku di pasar modal. Selain itu, tanpa mengurangi ketentuan yang ada, Bapepam berwenang menetapkan ketentuan akuntansi di bidang pasar modal. Dalam penyusunan PSAK, IAI mengacu pada IAS / IFRS dengan tetap mempertimbangkan faktor lingkungan usaha yang ada. Harmonisasi PSAK dengan IAS terus dilakukan dalam upaya untuk mendukung program harmonisasi yang diprakarsai IASB. Dalam hal pengembangan suatu standar akuntansi karena adanya tuntutan perkembangan dunia usaha di Indonesia yang belum diatur dalam IAS atau tidak dapat diadopsi untuk kondisi di Indonesia. Pengadopsian Internasional Financial Reporting Standards (IFRS) dibanyak negara, mengikuti pola yang berbeda tanpa memperlihatkan apakah negara tersebut mengikuti Code Law atau Anglo-Saxon Accounting. Untuk negara tertentu, seperti Inggris pengaruhIFRS tidak terlalu besar, namun untuk negara lain, akan terjadi perubahan yang sangat besar.

sumber : http://one.indoskripsi.com/node/2332

Gen Dari Ortu Nentuin Jodoh Wanita


Usia terus bertambah tapi si gadis kok belum punya pasangan juga ya? Kini peneliti tahu jawabannya. Rahasia daya tarik seorang perempuan ternyata berasal dari gen yang diturunkan orangtua. Jadi buat perempuan yang belum dapat jodoh, mungkin gen yang diturunkan orangtuanya kurang bagus.

Menurut peneliti, gen yang bagus dihasilkan dari perpaduan gen yang bervariasi dari orangtua. Adanya variasi dalam gen akan membentuk sistem imun tubuh yang lebih baik dan menghasilkan pribadi yang lebih kuat dan sehat.
Peneliti dari University of Western Australia menyebutkan bahwa gen yang mempengaruhi sistem imun wanita sangat erat kaitannya dengan kemampuannya mencari pasangan. Studi dilakukan terhadap 150 wanita dengan melakukan tes DNA untuk mengetahui perbedaan gen masing-masing individu.

Hasil tes DNA menunjukkan, semakin bervariasi gen yang dimiliki seorang perempuan semakin besar pula kemungkinannya mendapat pasangan.
Dalam Journal Animal Behavior disebutkan bahwa wanita dengan turunan gen 'beragam' dari orangtuanya lebih mudah dan lebih banyak mendapat pasangan daripada wanita dengan gen 'kurang beragam' dari orangtua.
Seperti dikutip dari Telegraph, Jumat (19/2/2010), perbedaan gen orangtua ternyata sangat mempengaruhi sistem imun tubuh anak. Semakin jauh perbedaan gen antara ibu dan ayah, semakin sehat seorang anak dan akhirnya menentukan tingkat daya tariknya, terutama untuk anak perempuan.

Beberapa studi sebelumnya pernah menyebutkan bahwa perempuan dengan sistem imun tubuh baik dan sehat lebih disukai pria daripada perempuan yang sakit-sakitan. Pria menilai bahwa perempuan yang sehat dan kuat lebih atraktif daripada perempuan yang lemah.
Berdasarkan hasil studi, perempuan yang memiliki gen bervariasi atau Major Histocompatibility (MHC) dalam tubuhnya adalah tipe perempuan yang lebih disukai pria. Namun studi ini hanya meneliti pengaruh gen orangtua yang beragam terhadap daya tarik perempuan, bukan pria.
Jadi jika hingga saat ini si wanita belum punya pasangan pria, mungkin salah satu penyebabnya karena terlahir dengan gen yang kurang bervariasi. Namun tentu saja banyak faktor lain yang mempengaruhi seperti faktor perilaku, lingkungan dan lainnya.

sumber : www.kaskus.us

SEJARAH PERKEMBANGAN INTERNET DI INDONESIA

Pada tahun 1957 Dephan AS (DoD = Departement of Defense) membentuk ARPA (Advanced Research Projects Agency) sebagai tanggapan terhadap peluncuran Sputnik-nya Uni Sovyet. ARPA bertugas meningkatkan kemampuan teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh militer. Sebenarnya ARPA tidak memiliki ahli ilmu pengetahuan ataupun laboratorium. Yang dimiliki hanya kantor dan budget kecil (bagi standar Pentagon) saja. ARPA menjalankan tugasnya dengan memberikan bantuan dan melakukan kontrak kerja dengan universitas-universitas dan perusahaan-perusahaan yang memiliki ide yang dianggap menjanjikan bagi operasinya.
Pada pertengahan tahun 1960-an, saat puncak Perang Dingin, DoD ingin memiliki komando dan pengendalian jaringan yang dapat mempertahankan diri bila terjadi perang nuklir. Jaringan telepon tradisional dianggap tidak aman. Karena bila satu jalur saja hilang, maka hal ini dapat mengakibatkan terhentinya semua percakapan yang menggunakan jaringan atau bahkan yang hanya menggunakan sebagian jaringan secara tiba-tiba. Untuk mengatasi masalah ini DoD mengubah arah risetnya, ARPA.
Bekerjasama dengan beberapa universitas, ARPA memutuskan bahwa jaringan yang diperlukan DoD adalah berbentuk packet-switching yang terdiri dari sebuah subnet dan komputer-komputer host. Pada Desember 1968, ARPA memberikan kontraknya kepada BBN, sebuah biro konsultan di Cambridge, Massachusetts untuk membangun jaringan tersebut dan membuat software-software pendukung.
Walaupun masih terdapat kekurangan pada masalah software, pada Desember 1969 berhasil diluncurkan sebuah jaringan eksperimen yang menghubungkan empat buah simpul yaitu UCLA, UCSB, SRI dan Utah University. Keempat simpul ini memang memiliki berbagai kontrak dengan ARPA, dan masing-masing simpul mempunyai komputer host yang benar-benar berbeda dan tidak bersesuaian satu dengan lainnya. Jaringan ARPANET ini segera berkembang dengan pesat meliputi seluruh wilayah AS dalam tiga tahun pertamanya.
Sebagai tambahan dalam membantu pertumbuhan ARPANET yang masih prematur ini, ARPA juga membiayai penelitian jaringan satelit dan jaringan radio paket yang mobile. Percobaan ini juga menunjukkan bahwa protokol-protokol ARPANET yang telah ada tidak sesuai untuk dioperasikan pada jaringan ganda. Pengamatan ini mendorong semakin banyaknya penelitian tentang protokol, yang berpuncak pada penemuan model dan protokol TCP/IP. TCP/IP secara spesifik dirancang untuk menangani komunikasi melalui internetwork, sesuatu yang menjadi semakin penting dengan semakin banyaknya jaringan dan LAN yang dihubungkan ke ARPANET.
Untuk mendorong pemakaian protokol-protokol baru tersebut, ARPA mengadakan beberapa kontrak dengan BBN dan Universitas California di Berkeley untuk mengintegrasikan protokol-protokol tersebut ke dalam Berkeley UNIX. Para peneliti di Berkeley menyusun sebuah program antarmuka (interface) ke jaringan (socket) yang memudahkan dan menulis beberapa program utilitas, aplikasi dan manajemen untuk membuat sistem jaringan lebih mudah dioperasikan.
Pada tahun 1983, ARPANET memiliki jaringan yang besar dan sudah dapat dianggap stabil dan sukses. Sampai pada keadaan ini, ARPA menyerahkan manajemen jaringan ke Defense Communication Agency (DCA) untuk menjalankan ARPANET sebagai jaringan operasional. Yang pertama dilakukan DCA adalah memisahkan bagian jaringan militer ke subnet tersendiri, MILNET, yang memiliki gateway-gateway yang sangat ketat membedakan antara MILNET dengan sisa subnet riset lainnya.
Selama tahun 1980-an, jaringan-jaringan tambahan, khususnya LAN, makin banyak yang dihubungkan ke ARPANET. Sejalan dengan bertambah luasnya jaringan, host-pun semakin mahal. Karena itu DNS (Domain Naming System) dibentuk untuk mengorganisasi mesin ke dalam domain-domain tertentu dan memetakan nama-nama host ke dalam alamat-alamat IP. Sejak itu, DNS menjadi sistem database yang tergeneralisasi dan terdistribusi untuk menyimpan berbagai informasi yang berhubungan dengan penamaan.
Pada tahun 1990, ARPANET telah tersusun oleh jaringan-jaringan yang baru, yang sebenarnya dilahirkan sendiri oleh ARPANET. Setelah itu ARPANET menghentikan operasinya dan dibongkar. Sampai saat ini, MILNET masih tetap beroperasi.
NSFNET
Pada akhir tahun 1970-an, NSF (National Science Foundation) melihat begitu besarnya dampak ARPANET bagi penelitian universitas. Namun hanya universitas yang memiliki kontrak penelitian dengan DoD yang dapat bergabung ke ARPANET. Kekurangan akses yang universal ini mendorong NSF untuk membangun sebuah jaringan maya, CSNET.
Pada tahun 1984 NSF mulai merancang jaringan backbone berkecepatan tinggi yang akan menghubungkan keenam pusat superkomputernya di San Diego, Boulder, Champaign, Pittsburgh, Ithaca dan Princeton. Jaringan ini diproyeksikan sebagai pengganti ARPANET dan akan dibuka untuk seluruh kelompok-kelompok riset universitas, laboratorium riset, perpustakaan dan musium untuk mengakses keenam superkomputernya itu dan berkomunikasi satu dengan lainnya. Jaringan ini juga terhubung dengan ARPANET.
Jaringan NSFNET segera meraih sukses dalam waktu yang relatif singkat dan sekaligus kelebihan beban. Selanjutnya NSF dengan segera membuat rencana jaringan penerusnya dan memberikan kontrak kepada konsorsium Michigan-based MERIT untuk melaksanakan rencana tersebut. Jaringan ini pun akhirnya kewalahan sehingga pada tahun 1990 jaringan ini segera ditingkatkan kemampuannya.
Seiring dengan perkembangan berkelanjutan, NSF menyadari bahwa pemerintah tidak dapat memberikan dana pengembangan jaringan untuk selamanya. Selain banyak organisasi komersial yang ingin bergabung ke dalam jaringan yang dibiayai NSF. Akibatnya, NSF meminta MERIT, MCI dan IBM untuk membentuk perusahaan nirlaba, ANS (Advanced Networks Services). Pada tahun 1990, ANS mengambil alih NSFNET dan meningkatkan kemampuan jaringan itu untuk membentuk ANSNET.
Pada tahun 1991, Wakil Presiden AS Al Gore, mengusulkan perluasan arsitektur NSFNET agar melibatkan sekolah K-12, community college (perguruan tinggi setempat), dan college dua-tahun lebih banyak lagi. Desember 1991, Kongres AS mengesahkan rancangan undang-undang NREN (National Research and Educational Network) yang dapat diakses oleh pelaku bisnis dengan mengizinkan mereka membeli sebagian dari jaringan untuk penggunaan komersial.
Pada tahun 1995, backbone NSFNET tidak diperlukan lagi untuk menginterkoneksikan jaringan-jaringan regional NSF. Hal ini disebabkan karena banyak perusahaan yang mengoperasikan jaringan IP komersial. Pada saat ANSNET dijual ke America Online pada tahun 1995, jaringan regional harus keluar dan harus memiliki layanan IP komersial untuk dapat saling terhubung.
Untuk mempermudah dan meyakinkan bahwa setiap jaringan regional dapat berkomunikasi dengan jaringan regional lainnya, NSF memberikan kontrak kerja kepada empat operator jaringan untuk membuat NAP (Network Access Point). Operator-operator tersebut adalah PacBell (San Francisco), Ameritech (Chicago), MFS (Washington D.C.) dan Sprint (New York City). Setiap operator jaringan yang ingin menyediakan layanan backbone kepada jaringan-jaringan regional NSF harus menghubungkan semua NAP tersebut. Selain NAP-NAP NSF, juga telah dibuat bermacam-macam NAP pemerintah (misalnya, FIX-E, FIX-W, MAE-East dan MAE-West) dan NAP-NAP komersial (misalnya CIX).
Negara-negara dan daerah lainnya juga membangun jaringan yang sebanding dengan NSFNET. Di Eropa misalnya, EuropaNet merupakan sebuah backbone IP untuk organisasi-organisasi riset dan EBONE merupakan jaringan yang lebih berorientasi komersial. Keduanya jaringan ini menghubungkan sejumlah kota di Eropa. Setiap negara di Eropa memiliki satu atau lebih jaringan nasional yang sebanding dengan jaringan regional NSF.
INTERNET
Setelah TCP/IP dinyatakan sebagai satu-satunya protokol resmi pada 1 januari 1983, jumlah jaringan, mesin dan pengguna yang terhubung ke ARPANET bertambah dengan pesatnya. Pada saat NSFNET dan ARPANET saling dihubungkan, pertumbuhannya menjadi eksponensial. Banyak jaringan regional yang bergabung dan hubungan-hubungan dibuat untuk membangun jaringan di Kanada, Eropa dan Pasifik.
Pada pertengahan tahun 1980-an, orang mulai memandang kumpulan jaringan-jaringan tersebut sebagai sebuah internet, dan kemudian disebut Internet. Pertumbuhan terus berlanjut secara eksponensial, dan pada tahun 1990 Internet telah tumbuh menjadi 3000 jaringan dan 200.000 komputer. Pada tahun 1992, host kesatu-juta telah terhubung ke jaringan. Pada tahun 1995, terdapat banyak backbone, ratusan jaringan tingkat menengah (regional), puluhan ribu LAN, jutaan host dan puluhan juta pengguna.
Faktor yang mempunyai andil besar dalam pertumbuhan yang cepat itu adalah penyambungan jaringan-jaringan yang telah ada ke Internet. Pada waktu yang lampau penyambungan tersebut meliputi SPAN (jaringan fisika luar angkasa NASA), HEPNET (jaringan fisika energi tinggi), BITNET (jaringan mainframe IBM), EARN (jaringan akademis Eropa), dan jaringan-jaringan lainnya. Sejumlah link trans atlantik juga terbentuk. Dengan perkembangan yang eksponensial ini, cara informal lama dalam mengoperasikan Internet tidak lagi dipakai. Pada bulan Januari 1992, Masyarakat Internet (Internet Society) terbentuk. Masyarakat Internet bertujuan untuk mempromosikan manfaat Internet.
Sampai awal tahun 1990-an, Internet banyak dipakai oleh para akademisi, pemerintah dan para peneliti industri. Sebuah aplikasi baru, WWW (World Wide Web) mengubah wajah Internet dan membantu jutaan pengguna baru, nonakademisi ke jaringan. Aplikasi ini, ditemukan oleh fisikawan CERN Tim Berners-Lee, tanpa mengubah fasilitas-fasilitas yang telah ada namun membuatnya menjadi lebih mudah digunakan. Bersama-sama dengan Mosaic viewer, yang dibuat oleh NCSA (National Center for Supercomputer Applications), WWW memungkinkan sebuah situs (site) untuk menyusun sejumlah halaman informasi yang berisi teks, gambar, suara dan bahkan video, dengan meletakkan link ke halaman-halaman lainnya. Dengan meng-klik sebuah link, pengguna akan segera dibawa ke halaman yang ditunjukkan oleh link tersebut.
Dalam setahun setelah Mosaic diluncurkan, jumlah server WWW berkembang dari 100 menjadi 7000. Pertumbuhan yang cepat ini terus berlangsung dengan pesat sampai sekarang.

SUMBER : http://melodanta.com/awal-sejarah-internet-di-indonesia.html

Pentingnya Berbahasa Indonesia

Kita sebagai warga negara Indonesia yang baik, sudah sepatutnya menguasai Bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Kita sadari bahwa pelajar Indonesia sekarang ini masih kurang pemahaman nya terhadap aturan – aturan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, hal ini dapat dilihat dari masih salahnya penulisan dan kurang tepatnya pemakaian kata.

Jika manusia indonesia akan lebih menghargai dan menggunakan bahasa indonesia menjadi bangga, Saya rasa produk dan software harus mulai kita benahi menggunakan bahasa indonesia.
Dan itu jelas, saya ambil contoh Cina, mereka bangga akan bahasa mereka sendiri dan penggunaan tulisannya juga. Karena mereka merasa memiliki untuk melestarikan budaya dan nilai2 luhur yang terkandung dalam bahasa tersebut. Jangan heran apabila di Cina software menggunakan bahasa Cina semua, mereka tidak mau menggunakan bahasa inggris, karena jiwa nasionalisme mereka tinggi.

Sedangkan apabila kita di Indonesia tidak menggunakan bahasa asing maka akan di anggap KUPER.
Kalau di telusuri memang ini kesalahan kita juga....dan kita tidak bisa mencari kambing hitam.
Coba kalau kita menggunakan software yang berbahasa Indonesia, saya rasa anak-anak dan generasi bangsa ini akan semakin cinta dengan Bahasa Indonesia. Dan pemakaian bahasa asing hanya tertentu saja, saya rasa jiwa nasionalisme kita akan semakin tinggi.

Bahasa Indonesia ini merupakan cermin dari nasionalisme sehingga kita tidak akan gampang tergoda dengan kebudayaan-kebudayaan dari luar yang kurang bermanfaat bagi kita. Bahasa adalah alat komunikasi pada definisinya, sedangkan pentingnya pembelajaran bahasa Indonesia adalah ketika kita harus menyampaikan hal-hal dalam situasi formal atau dalam hal tulis menulis dalam hal formal sangat penting dalam hal ini penggunaan bahasa iIdonesia yang baik dan benar.


Pentingnya Belajar Bahasa Indonesia

Kita sebagai warga negara Indonesia yang baik, sudah sepatutnya menguasai Bahasa Indonesia dengan baik dan benar,
Category: 0 komentar

Tau gak sich klo HP tuch ada efek buruknya buat kesehatan qta?


Ponsel atau handphone saat ini sudah menjadi semacam kebutuhan pokok (primer), tidak hanya bagi masyarakat urban (masyarakat perkotaan) tapi juga masyarakat pedesaan. Dimana-mana kita bisa melihat orang membawa ponsel, mulai anak-anak keci sampai orang tua. Ponsel memang memberikan banyak manfaat bagi penggunanya, tapi bukan berarti ponsel tidak memiliki efek samping. Setiap hasil/produk dari teknologi pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, tak terkecuali ponsel/handphone.

Kita sudah lama mendengar kalau radiasi yang ditimbulkan oleh posel berdampak buruk terhadap kesehatan. Berdasarkan Jurnal Epidemologi Amerika atau American Journal of Epidemology menyebutkan bahwa orang yang berbicara dengan ponsel lebih dari 22 jam perbulan beresiko terkena kelenjar ludah. Kemudian Insitut Karolinska Swedia menyimpulkan bahwa penggunaan ponsel selama 10 tahun atau lebih meningkatkan resiko acoustic neuroma atau penyakit tumor lunak pada saraf pendengaran. Bahkan ada penelitian yang menyatakan kalau penggunaan ponsel juga berpengaruh terhadap kesuburan pria, katanya dapat mengurangi produktivitas sperma.

Dari resiko-resiko yang bisa ditimbulkan dari penggunanaan ponsel seperti yang telah di sebutkan di atas, tidak berarti kita tidak boleh menggunakan ponsel sama sekali atau takut menggunakan ponsel. Yang bisa kita lakukan sekarang adalah bagaimana mengurangi resiko dari bahaya penggunaan ponsel tersebut, sambil menunggu sebuah teknologi baru dari ponsel itu sendiri yang lebih ramah terhadap kesehatan manusia.

Berikut beberapa tips yang bisa Anda perhatikan untuk mengurangi resiko bahaya dari penggunaan ponsel
(Sumber: http://infokesehatan.com) :

1. Gunakan handsfree untuk menelpon dalam waktu lama
2. Jangan tempelkan ponsel hanya pada satu telinga, pindahkan secara bergantian setiap 1-2 menit
3. Jangan tempelkan ponsel ke telinga sebelum panggilan tersambung
4. Minimalkan penggunaan ponsel di tenpat tertutup berbahan logam, seperti mobil atau lift
5. Jangan menggantung ponsel di leher, karena dapat mengganggu fungsi jantung
6. Jangan menelpon sambil mondar-mandir
7. Minimalkan penggunakan ponsel ketika sinyal lemah atau hanya 1 bar
8. Belilah ponsel dengan level SAR (Specific Absorption Rate) yang rendah

Sebagai tips tambahan, usahakan untuk tidak menerima atau menelepon saat mengemudikan kendaraan bermotor. Karena menurut catatan kepolisian banyak juga kasus kecelakaan yang diakibatkan oleh penggunaan ponsel saat mengemudi. Kalaupun terpaksa harus menerima atau menelpon saat mengemudi, ushakan untuk tetap konsentrasi dan fokus dalam mengendarai kendaraan Anda. Karena kalau kehilangan sedikit saja konsentrasi, maka taruhannya adalah nyawa anda sendiri dan nyawa orang lain.

(sumber : www.kaskus.us)
Category: 1 komentar